Jumat, 27 November 2009

Pengagum Sang Maha Daya

Diorama alam memaksa kepenatan berlalu
Betapa indah Mahakarya Agung Sang Penguasa Waktu
Seketika menggulum deretan hampa di atas pasir, dengan hempasan ombak kasih di tepi pesisir…

Oh Tuhan s’gala tempat bersimpuh
Aku ini begitu rapuh
Melangkah dengan s”gala keterbatasan
Menatap dengan ketidaksempurnaan
Kendati begitu
Ku tau kasihMu menjangkau duniaku dan menjadikanku kuat dimataMu…

Oh Tuhan Sang Raja Semesta Alam
Aku ini begitu kecil
Mendengus kebesaran gelora cintaMu dengan daya seadanya
Mengucap syukur karena raga masih bernyawa
Namun pancaran sinar hangatu menysup tubuh, jiwa dan rohku hingga menjadikanku berharga dihadapMu

Di atas tebing batu
Kutancapkan harapan abadi Yang tak kan lekang dimakan waktu
Jadikanku biji bataMu
Menjangkau “goa-goa” yang t’lah lama tertutup batu
Menghempas lautan debu yg menyelimuti harapan baru
Menerobos sang lorong waktu ke segala penjuru

Disini ku berdiri
Menyadap kuasa Tuhan
Bukan karena kuat gagahku
Tapi oleh karena kehendakMU
Teguh melakukan perjuangan iman…walau harus berguling dihadapan para lawan
sampai titik darah penghabisan berlari sampai tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar